Labuan Bajo, NTT – Pusat kuliner di Labuan Bajo kembali menjadi sorotan setelah viralnya keluhan wisatawan soal harga makanan yang dianggap terlalu mahal. Salah satu pedagang, RS, buka suara dan membantah tudingan getok harga. Dia menjelaskan bahwa harga yang dibanderol sudah disepakati dengan pembeli beforehand.
Harga Bahan Baku Mahal Jadi Alasan
RS, pemilik lapak seafood di Kampung Ujung, Labuan Bajo, menjelaskan bahwa harga bahan baku yang mahal menjadi alasan utama harga makanan di lapaknya terbilang tinggi. Berikut rincian harga bahan baku yang dia gunakan:
- Ikan: Rp 150 ribu per ekor (ikan jenis ekspor)
- Jeruk Murni: Rp 50 ribu per gelas
- Jeruk Biasa: Rp 25 ribu per gelas
- Terung: Rp 20-30 ribu per porsi
- Tahu Tempe: Rp 20 ribu per porsi
- Nasi: Rp 10 ribu per piring
Pajak Restoran 10%
Selain harga bahan baku, RS juga menjelaskan bahwa ada tagihan pajak restoran 10% yang dibebankan kepada pembeli. Pajak ini dibayarkan kepada Pemkab Manggarai Barat dan dibuktikan dengan nota pembayaran.
Pembeli Sudah Sepakat
RS menegaskan bahwa harga yang tertera di nota sudah disepakati dengan pembeli sebelum mereka memesan makanan. Dia juga menunjukkan foto pembeli yang sedang menawar harga dan akhirnya mencapai kesepakatan.
Kasus Viral Menjadi Perhatian
Kasus viral ini menjadi perhatian banyak pihak, termasuk Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Manggarai Barat. Disparekraf akan melakukan pendataan dan pembinaan kepada para pelaku usaha kuliner di Labuan Bajo agar tercipta transparansi harga dan kenyamanan bagi wisatawan.
Tips untuk Wisatawan
Bagi wisatawan yang ingin berwisata kuliner di Labuan Bajo, berikut beberapa tips agar terhindar dari pengalaman tidak menyenangkan:
- Tawar menawar harga sebelum memesan
- Tanyakan rincian harga makanan
- Perhatikan porsi makanan
- Minta nota pembayaran
- Laporkan kepada pihak berwenang jika mengalami penipuan
Semoga informasi ini bermanfaat!